Minggu, 17 Januari 2016

Jack Ma mulai menjadi kaya ketika kamu memahaminya

Jack Ma (pendiri ALIBABA. COM) pernah berkata,

"ketika berjualan ke teman dekat dan keluarga, berapapun yang Anda jual ke mereka, mereka akan selalu berpikir, Anda sedang mencari untung dari uang mereka.

Dan semurah apapun Anda jual ke mereka, mereka tetap tidak menghargainya."

Selalu ada saja orang-orang yang tidak peduli dengan biaya, waktu, dan tenaga Anda.

Mereka lebih baik memilih ditipu oleh orang lain daripada membiarkan Anda mendapatkan hasil dari mereka, lalu mendukung seseorang yang mereka kenal.

Karena di dalam hati mereka, mereka selalu berpikir berapa untung yang dia dapat dari saya?

Bukannya berpikir berapa yang telah dia bantu hematkan atau bantu hasilkan untuk saya?

Ini adalah contoh klasik mental orang miskin!!

Bagaimana caranya orang kaya menjadi kaya? Alasan utama adalah karena mereka bersedia mendukung bussines associate mereka, menjaga kepentingan satu sama lain.
maka secara alami mereka mendapatkan lebih banyak lagi.

Teman-teman Anda akan secara bergantian mendukung Anda.

Maka lingkaran kekayaan ini akan terus bertumbuh dan semakin bertumbuh.

Sederhananya, kamu akan mulai menjadi kaya ketika kamu memahaminya.

Jack Ma berkata,

"ketika melakukan penjualan, orang pertama yang akan mempercayai Anda adalah orang asing.

Teman Anda akan menutup diri dari Anda. Teman biasa akan menjauh dari Anda. Keluarga akan memandang rendah Anda."

Ketika suatu saat Anda telah sukses, Anda akan membayar semua tagihan ketika makan malam bersama, entertainment, dan disitu Anda akan menyadari semua orang akan hadir, kecuali orang asing.

Apakah Anda sudah paham?
Kita perlu memperlakukan orang asing lebih baik lagi!

Dan demikian juga kepada teman yang tahu apa yang Anda lakukan, tetapi tetap mendukung Anda.

Mari memperlakukan orang asing yang membeli dari kita lebih baik lagi mulai hari ini. Karena mereka adalah pelanggan terbaik Anda.

Salam sukses...


Sabtu, 09 Januari 2016

Kisah sukses Pendiri WhatsApp

#inspirasi

Pendiri WhatsApp,yang lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai "American Dream.

Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. "Hidup begitu pahit Koum membatin.
Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya.

Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.

Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak.

Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.
Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan.

Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre.

Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang.. Pelan2, air matanya meleleh.

Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.

Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. "Tak ada uang, Nak. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.

Rezeki datang dari arah dan bentuk yang tidak terduga. Remaja miskin yg dulu dapat jatah makan itu kini jadi Triliuner

Moral of the story :
Kejar mimpi kita !!! Hambatan, tantangan dan penolakan pasti ada, tapi jangan putus asa dan putus harapan.. Maju terus berkarya dan berdoa

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang ada pada diri mereka (QS.13:11)